Nilai-Nilai Perusahaan Apple
Etika Bisnis Perusahaan Apple
Dalam dinamika bisnisnya Apple telah melakukan pelanggaran etika bisnis ketika berhubungan dengan Foxcon dalam beberapa prinsip, yaitu :
1. Apple, menghadapi kritik besar tentang perlakuan yang tidak adil dari para pekerja dalam rantai pasokan. Yang secara teknis bekerja untuk sebuah perusahaan yang sama sekali berbeda, di negara yang berbeda dengan latar belakang sosial dan ekonomi sangat berbeda.
2. Foxcon menghadapi kontroversi di masa lalu atas masalah bunuh diri. Fenomena ini menunjukkanmasalah kesejahteraan yang benar-benar jauh lebih rendah dari rata-rata
3. Pada awal 2011 tercatat bahwa Cina telah memiliki biaya tenaga kerja tertinggi ketiga dalam perekonomian Asia berkembang. Namun Foxcon tidak memberikan upah yang sesuai dengan regulasi
4. Etika kerja, kondisi kerja, dan situasi ekonomi di Cina adalah berbeda secara radikal Amerika Serikat sebagai negara asal Apple. Dipengaruhi oleh politik, sejarah, efek ekonomi lokal, undang-undang, kebiasaan sosial, dan tradisi negara Cina.5. Standar kondisi ekonomi global dan nilai mata uang relatif yang seharusnya setara antara mata uanglokal dengan dolar Amerika Serikat seharusnya bisa memberikan tingkat kesejahteraan yang jauh lebih baik bagi negara yang memiliki kerjasama bisnis dengannya.
2. Foxcon menghadapi kontroversi di masa lalu atas masalah bunuh diri. Fenomena ini menunjukkanmasalah kesejahteraan yang benar-benar jauh lebih rendah dari rata-rata
3. Pada awal 2011 tercatat bahwa Cina telah memiliki biaya tenaga kerja tertinggi ketiga dalam perekonomian Asia berkembang. Namun Foxcon tidak memberikan upah yang sesuai dengan regulasi
4. Etika kerja, kondisi kerja, dan situasi ekonomi di Cina adalah berbeda secara radikal Amerika Serikat sebagai negara asal Apple. Dipengaruhi oleh politik, sejarah, efek ekonomi lokal, undang-undang, kebiasaan sosial, dan tradisi negara Cina.5. Standar kondisi ekonomi global dan nilai mata uang relatif yang seharusnya setara antara mata uanglokal dengan dolar Amerika Serikat seharusnya bisa memberikan tingkat kesejahteraan yang jauh lebih baik bagi negara yang memiliki kerjasama bisnis dengannya.
Dengan melihat dari aspek-aspek yang dipaparkan diatas, dapat dipelajari prinsip-prinsi etika bisnis yang terlanggar oleh Apple dalam hubungannya dengan Foxcon, yaitu :
1. Prinsip Otonomi
Apple telah tidak memenuhi tanggungjawabnya secara etika bisnis untuk menjunjung tinggi dan menaati regulasi bisnis yang berlaku secara global maupun lokal di negara tempat pelaksanaan bisnisnya. Adanya aturan ketenagakerjaan, etika kerja, keselamatan kerja, dan aturan pengupahan di negara Foxcon, Cina, tidak diindahkan karena semata-mata mengejar keuntungan dari hasil menekan biaya produksi serendah-rendahnya. Hingga sampai pernah terjadi insiden kebakaran di pabrik Foxcon.2. Prinsip Kejujuran
Ada ketidak-transparanan dalam manajemen biaya produksi dan harga jual akhir antara Apple dengan Foxcon dan persatuan pekerjanya, sehingga terjadi penyimpangan dan penyelewengan hak-hak pekerja dalam pencapaian target kinerja Foxcon atas perjanjian kerjasamanya dengan Apple.3. Prinsip Saling Menguntungkan
Apple mengambilkan keuntungan sepihak dari perjanjian bisnisnya dengan Foxcon dengan usaha menekan biaya produksinya, dalam hal ini pekerja yang menjadi korban terbesarnya. Dunia mengakui kesuksesan finansial perusahaan Apple dalam memberikan keuntungan kepada pemilik sahamnya dari hasil usahanya hingga Apple masuk kedalam jajaran perusahaan dengan kapital terbesar didunia, namun hal ini tidak berdampak yang sama kepada mitra produksinya di Cina, terutama dalam hal ini para pekerjanya langsung.4. Prinsip Keadilan
Ada kesenjangan yang sangat nyata antara karyawan Apple di kantor pusatnya di Amerika Serikat dengan para pekerja yang telah menghasilkan produk yang memberikan keuntungan besar bagi Apple. Apabila karyawan di kantor pusatnya menikmati gaji yang besar serta berbagai fasilitas yang memadai dengan tingkat kesejahteraan yang tinggi, namun tidak demikian yang diperoleh oleh pekerja produksi produk Apple yang berada di mitranya di Foxcon Cina. Bahkan ketidakadilan yang sangat senjang ini telah memicu insiden-insiden akibat kekecewaan dan keputusasaan para pekerjanya dalam bentuk unjuk rasa dan upaya bunuh diri.5. Prinsip Integritas
Standar ganda yang dilakukan oleh Apple, berbedanya standar yang diberikan kepada pelanggan dengan kepada pekerja produksinya menunjukkan adanya masalah integritas yang ditunjukkan. Ketika datang ke pelanggan, Apple adalah inovator berani yang memimpin industri ke arah yang baru dan kekuatan orang lain untuk mengikuti. Namun, ketika datang ke manajemen rantai pasokan, merekamelakukan perlakuan yang tidak baik terhadap pekerja di pabrik-pabrik Cina yang membuat produk-produknya, ia bersembunyi di balik kendala praktik industri yang berlaku.Budaya Internal Perusahaan Apple
1. Apple Mengontrol Pembicaraan Karyawan
Rahasia pertama dari budaya internal Apple adalah kontrol pembicaraan karyawan yang sangat ketat. Jangankan dengan kompetitor, Apple dinyatakan juga mengontrol apa yang dibicarakan karyawannya kepada sahabat mereka bahkan pada pasangan mereka.
Hal ini sendiri diungkapkan oleh Maxwell, mantan desainer antar muka Apple yang menyatakan bahwa Tidak ada yang akan mampu menyaingi kebijakan perusahaan Apple untuk memproteksi lingkungan kreatif dan intelektualnya. Kebijakan keamanan yang dikeluarkan oleh petinggi Apple ini memang sangat serius. Bahkan saking seriusnya pembicaraan karyawan dengan siapapun akan dapat diketahui dengan sangat mudah dan cepat.
2. Mengirim Memo dengan Pesan yang Berbeda
Dokumen internal ini memang sangalah penting bagi Apple. Untuk menjaga kerahasiaannya, kini perusahaan yang dipimpin oleh Tim Cook ini mengirimkan memo dengan pesan berbeda ke bagian-bagian dan divisi yang berbeda.
Pengiriman memo dengan pesan yang berbeda ini dilakukan dengan tujuan bisa melacak sumber yang memberikan informasi, jika terjadi bocornya isi memo di media. Kebijakan ini sendiri dikeluarkan Apple setelah terjadi kebocoran memo internal dari bos ritel Apple, Angela Ahrendts beberapa waktu lalu.
3. Proyek yang Misterius
Hal berikutnya yang menjadi rahasia budaya internal Apple adalah proyek yang misterius. Yang dimaksud dengan proyek misterius ini adalah bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh para pegawai Apple sebenarnya tidak pernah diketahui secara pasti dan detail oleh para pelakunya.
Jadi ketika para pekerja di Apple mengerjakan pekerjaannya, mereka hanya diberikan informasi dasar soal proyek yang mereka kerjakan. Para karyawan ini bekerja tanpa mengetahui secara rinci mengenai produk yang sedang mereka kerjakan. Ketika produk dilaunching barulah mereka para pekerja ini mengetahui apa yang sebelumnya ia kerjakan.
4. Kode-Kode Rahasia
Bekerja di Apple memang menjadikan seseorang layaknya agen rahasia. Bagaimana tidak, saat Anda bekerja di sana, Anda akan dikenalkan dengan kode-kode rahasia yang harus Anda pahami dan Anda jaga kerahasiaan kode tersebut. Setiap bagian atau divisi, bahkan setiap orang di Apple sendiri memiliki memiliki kode-kode yang berbeda-beda.
Jadi nama kode rahasia yang seorang pekerja miliki sangat mungkin tidak sama dengan yang dimiliki oleh pekerja lain. Usut punya usut ternyata hal ini dilakukan oleh Apple untuk melihat siapa yang tidak sengaja mengucapkannya atau membocorkannya sebuah rahasia perusahaan.
5. Pemeriksaan yang Ketat Pada Setiap karyawan
Terakhir, rahasia budaya internal di perusahaan Apple adalah adanya pemeriksaan yang ketat pada setiap karyawan yang datang dan akan pergi. Meski telah bekerja bertahun-tahun seorang karyawan tidak akan lolos dari pemeriksaan dan penggeledahan yang cukup ketat. Bahkan pemeriksaan dan pengeledahan ini juga terjadi di area kamar mandi.
Pemeriksaan dan penggeledahan ini sendiri tersebut dilakukan Apple untuk memastikan tidak ada orang yang mencoba mencuri atau menyebarkan ide atau produk kepada publik. Sebuah kejadian untuk mengangkat tangan pun pernah menimpa para developer yang akan keluar ruangan ketika Apple akan meluncurkan Apple Watch yang proyeknya pun belum diketahui siapapun.
Komentar
Posting Komentar